Arsip Perjalanan – Gunung Lembu Purwakarta

“So, break the rules, find your freedom, go out and live.”


Berselang sebulan sejak perjalanan kami ke Prau, saya dan Tsabit akhirnya berencana untuk mendaki kembali. Setelah mencari-cari informasi lewat internet, diputuskanlah bahwa kami akan mendaki ke Gunung Lembu di daerah Purwakarta.

Kami berangkat dengan menggunakan motor dari Bekasi sekitar pukul 9 malam. Butuh waktu sekitar 5 jam buat kami berdua untuk sampai ke sana. Gunung Lembu sendiri adalah sebuah gunung yang masih terbilang baru di kalangan pendaki, akses jalan ke sana pun masih sangat sulit dan minim cahaya. Berkali-kali saya dan Tsabit mesti berhenti dan berdiskusi oleh sebab kondisi jalan yang ‘meragukan’, gelap, dan sangat sepi waktu itu. Ya walau pada akhirnya hal tersebut tetap tak bisa menghalangi niat dari kedua orang pemuda yang sedang surplus gelora petualangan ini untuk terus melanjutkan perjalanannya, hehe.

Sesampainya kami di Desa Panyindangan, Basecamp Gunung Lembu, kami pun segera melakukan registrasi. Usai beristirahat dan mengisi perut, tepat jam 3 pagi kami pun memulai pendakian.

Hanya butuh waktu 2,5 jam buat kami berdua untuk sampai di Puncak Lembu. Pemandangan Waduk Jatiluhur dan keramba ikan yang berhiaskan lampu di bawah sana seketika langsung menghapus segala kelelahan kami waktu itu. Sungguh pagi yang indah.

Menunggu matahari terbit
Para pendaki yang sedang menunggu ‘sunrise’
Lanskap Gunung Lembu dan sekitarnya
My lucky stuff
Pesona Waduk Jatiluhur
Berfoto dengan latar Waduk Jatiluhur (1)
Berfoto dengan latar Waduk Jatiluhur (2)
Partner in crime
Di perjalanan turun

Sekadar saran, untuk yang mau mendaki ke sini usahakan membawa jaket tebal. Jangan meremehkan tingginya yang ‘hanya’ 700-an meter, sebab di puncak suhunya bakal sangat dingin, terlebih di pagi hari.

Salam lestari, hormat, lan rahayu.


Leave a comment